Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kandungan Gizi Ikan Gurame, Ikan Asli Indonesia

Kandungan Gizi Ikan Gurame, Ikan Asli Indonesia

Tahukah Anda kandungan gizi ikan gurame? Ada yang masih ogah-ogahan makan ikan? Pasti kebanyakan lebih memilih makan daging (ayam, kambing, sapi) dibanding makan ikan? 

Mungkin dikarenakan pengolahan ikan yang cukup sulit, rasa dari ikan yang masih sangat terasa serta duri yang tentunya mengganggu ketika kita memakannya. Terlebih lagi ikan air tawar yang memang lebih sering ditemui duri-duri yang lebih banyak dibanding ikan air laut.

Akan tetapi tunggu dulu, mungkin dengan informasi berikut, Anda akan kembali berpikir untuk menikmati olahan ikan, terutama ikan gurame. Selidik punya selidik, ternyata kandungan gizi ikan gurame cukup tinggi di antara para pesaingnya, ikan air tawar lain.

Mengenal Kandungan Gizi Ikan Gurame

Jumlah protein yang dikandung oleh ikan gurame adalah 19%, lebih tinggi dibanding ikan yang lebih akrab dengan manusia, ikan lele (18,2%), ikan nila yang cukup populer (16,17) serta ikan mas (16%). Protein yang berasal dari ikan, banyak manfaat yang dapat diambil, berbeda dari daging.

Meskipun protein dari daging cukup bersaing jumlahnya, namun angka tersebut didukung pula dengan jumlah lemak yang tidak sedikit. Bisa mencapai hingga 10%, sedangkan kandungan lemak pada ikan gurame hanya sekitar 2,2%. 

Memang sedikit lebih tinggi dibanding pesaing-pesaing di atas (ikan mas 2%, ikan nila 0,49%, ikan lele 2,2%). Selain daripada itu, 70% kandungan gizi ikan gurame adalah vitamin dan zat penting lain.

Protein dalam Ikan Gurame dan Khasiatnya

ikan-gurami-asap

Protein sebagai salah satu kandungan gizi ikan gurame yang utama bermanfaat banyak untuk pertumbuhan terutama untuk anak-anak. Manfaatnya antara lain:

1. Membantu Pertumbuhan Anak Balita (bayi di bawah lima tahun)

Balita membutuhkan asupan protein yang baik. Sering kali bayi tidak suka terhadap susu, bahkan ada pula yang lactose intolerance (tubuh tidak dapat mentolerir adanya laktosa yang datang dari luar tubuh, terutama susu), sedangkan susu adalah suplai yang baik untuk protein. 

Hal ini dapat diganti dengan memberikan makanan yang tinggi protein, untuk menjaga pertumbuhan si bayi. Jika asupan protein kurang, maka berdampak pula pada pertumbuhan yang tidak maksimal serta kecerdasan otak yang lambat.

2. Mencegah Penyakit Degeneratif Seperti Jantung Koroner, Tekanan Darah Tinggi, dan Kanker

Penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan kanker lebih sering disebabkan oleh pola hidup yang tidak baik (tidak teratur). Sering telat makan, pola kerja yang tidak baik, pola tidur yang kurang teratur serta asupan energi yang kurang. 

Akibatnya penumpukan kolesterol pada pembuluh darah yang mengakibatkan jantung koroner atau mungkin darah tinggi.

Sedangkan kanker dipercaya adalah akibat virus atau sintesis protein yang tidak tepat. Hal ini juga dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur. Sering mendapat asupan bahan kimia yang berlebih, minuman keras atau secara tidak langsung tubuh mendapatkan zat karsinogenik (zat pemicu kanker). 

Untuk mencegahnya, tentu tubuh butuh energi yang cukup dalam menjalankan aktivitas. Hal ini dapat dapat disuplai dari pemberian asupan vitamin, mineral serta protein yang cukup untuk tubuh.

3. Mencegah Penyakit Kwashiorkor

Penyakit kwashiorkor adalah penyakit yang kekurangan protein, biasanya menjangkiti anak-anak usia 1-3 tahun. Hal ini akan terlihat, pertumbuhan badan yang tidak maksimal, kurus pada bagian lengan dan kaki, seluruh tubuh hampir lembab terutama di bagian wajah seperti bengkak sedangkan perut membuncit. 

Anak yang terkena kwashiorkor biasanya tidak memiliki nafsu makan, rambutnya sedikit seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa meninggalkan rasa sakit.

Asupan protein yang sangat kurang sebagai penyebab utama penyakit ini. Dapat pula disebabkan oleh anak tidak mendapat asupan gizi yang memadai atau anak terkena infeksi penyakit. Daerah pedalaman dan daerah yang kekurangan bahan pangan lebih sering ditemui anak – anak pengidap penyakit kwasiorkor, dan sering disebut sebagai busung lapar. 

4. Mencegah Kulit Kasar atau Kelainan Kulit

Kulit dan rambut harus mendapatkan banyak protein dan vitamin E. Sekarang telah banyak beredar produk-produk kecantikan yang menawarkan protein dan vitamin untuk rambut dan kulit. Namun tentu saja hasilnya akan lebih maksimal jika suplai protein serta vitamin dilakukan di dalam tubuh. 

Maka, meskipun anak-anak pantai sering mandi di pantai dan bermain di tengah terik, mereka jarang memiliki kulit yang kasar, karena salah satunya dikarenakan kebiasaan makan ikan. Selain tinggi protein, tinggi pula kandungan vitaminnya.

5. Mengganti Sel-sel yang Rusak

Setiap hari akan selalu ada darah yang dihancurkan yang dibuang ke empedu, karena sudah tidak terpakai. Sel-sel darah ini tentu harus diregenerasi kembali agar proses metabolisme tubuh dapat berjalan dengan baik. 

Penggantian sel-sel darah ini (ataupun sel yang lain) akan membutuhkan untuk dapat diproduksi menjadi sel kembali melalui sintesis biokimia dalam tubuh (sintesis protein, DNA dan RNA).

Protein digunakan sebagai bahan dalam sintesis tersebut, sehingga secara tidak langsung protein berfungsi sebagai pengganti sel – sel yang telah rusak. Asupan protein yang kurang dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh, dapat pula menjadikan anemia karena sintesis darah yang rusak terhambat dikarenakan kurangnya bahan untuk sintesis tersebut.

Kandungan gizi ikan gurame lainnya adalah fosfor (169 mg) dan kalsium  (283 mg) dari 100 gram ikan gurame. Tentu telah banyak diketahui kegunaan dari kalsium dan fosfor, yaitu sebagai penyusun utama dari tulang dan gigi. 

Kalsium yang mudah dicerna dalam tubuh berasal dari kalsium susu dan kalsium yang terdapat pada makanan, bukan kalsium oleh asupan tambahan selain keduanya, semisal kalsium effervescent atau kalsium dari air tanah.

Oleh sebab itu, kalsium dari ikan gurame tentu mudah diserap oleh tubuh dan sangat bermanfaat untuk tulang dan gigi, terutama untuk anak-anak pada masa pertumbuhan. 

Di samping itu, selain terkandung kalsium dan fosfor, ikan gurame memiliki kandungan gizi lain yakni vitamin A dan B1. Vitamin A berfungsi untuk mata. Mencegah kelainan pada mata dan menjaga agar mata sehat.

Pada pembudidayaannya, ikan gurame relatif mudah dilakukan. Sifatnya yang omnivora (pemakan segalanya), memudahkan dalam proses budidaya. Selain pemberian pakan buatan, gurame juga dapat diberikan makanan seperti daun-daunan (daun singkong, daun pepaya, daun talas, dan sebagainya). 

Yang terpenting adalah daun –daunan yang bersifat lunak. Namun yang cukup mengherankan sekaligus menggembirakan, ikan gurame ini adalah ikan asli perairan Indonesia.

Di beberapa daerah di Indonesia, sebutan gurame memang beraneka ragam. Ada yang menyebut gurameh, ada yang menyebut kala, ada pula gurame itu sendiri. 

Sehingga jika anda termasuk pecinta ikan ini, pasti tidak sulit untuk mencari ikan gurame di seluruh bagian wilayah Indonesia, selain itu juga telah menyebar di beberapa bagian negara Asia Tenggara serta di Cina. 

Tentu bangga sebagai warga Indonesia, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, terkenal di beberapa negara lain serta memiliki nilai kandungan gizi yang tidak sedikit.

Itulah ulasan tentang kandungan gizi ikan gurame. Semoga bermanfaat!

Posting Komentar untuk " Kandungan Gizi Ikan Gurame, Ikan Asli Indonesia"