Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Informasi tentang Diet Ibu Menyusui

Informasi tentang Diet Ibu Menyusui

Kita tentu sering mendengar obrolan atau keluhan ibu-ibu yang menyusui namun tubuhnya malah cepat bertambah gemuk. Begitu juga dengan keinginan ibu-ibu muda untuk segera mengecilkan kembali perutnya setelah melahirkan.

Salah satu caranya dengan melakukan diet, padahal bayi membutuhkan asupan ASI yang cukup. Diet ibu menyusui semacam ini sebenarnya cukup beresiko kalau dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup.

Pemahaman Keliru

Kualitas maupun kuantitas ASI sangat ditentukan oleh konsumsi menu makanan oleh ibu yang menyusui. Kalau ibu tidak memperhatikan asupan gizinya, maka dapat memberikan dampak terhadap bayinya dalam berbagai bentuk. 

Tidak sedikit kasus anemia gizi maupun kekurangan sejumlah mineral maupun vitamin pada bayi menyebabkan terjadinya gizi buruk. Tumbuh kembang anak pun akan terganggu dan anak akan mudah terserang penyakit.

Begitu juga dengan pemahaman sementara wanita yang meminum jamu sebagai diet ibu menyusui untuk mengecilkan perutnya, sebenarnya juga berisiko terhadap kualitas ASI yang dihasilkannya. Tidak sedikit jamu yang dijual umum, diolah dengan menambahkan bahan tambahan dari zat kimia yang kurang baik bagi bayi. 

Bentuk badan ibu setelah melahirkan sebenarnya lebih ditentukan manajemen menu makanan yang dikonsumsinya serta aktivitas hariannya. Tanpa mengurangi porsi dan kualitas makannya seorang ibu akan segera dapat menurunkan berat badannya. Yang penting, ibu mengetahui kebutuhan dirinya maupun bayinya.

Langsing Alami

Berikut beberapa tips tentang diet ibu menyusui yang sebaiknya diketahui agar tidak memberikan efek buruk bagi buah hatinya namun dapat membuat langsing secara alami.

Kebutuhan energi ibu menyusui pada 6 bulan pertama setelah kelahiran yang cukup tinggi sebenarnya sudah disediakan oleh tubuh ibu selama masa kehamilan. Ini merupakan proses yang alami, sehingga ibu tidak perlu menambah porsi makan terlalu banyak.

Buat menu gizi seimbang secara variatif  dari berbagai makanan alami yang ada. Asupan gizi yang penting untuk bayi telah banyak tersedia dalam berbagai makanan alami, baik sayuran hijau, buah-buahan berwarna, kalori dari makanan hewani maupun nabati. Menu alami ini juga tidak akan berdampak terhadap penambahan berat badan ibu.

Banyak kajian maupun penelitian yang menemukan bahwa selama 6 bulan pertama menyusui, berat badan ibu akan turun sekitar 0,5 hingga 1 kg per.  Apalagi kalau proses menyusui dapat dikelola dengan baik, penurunan berat badan bisa lebih besar lagi tanpa perlu melakukan diet ibu menyusui.

Begitu juga setelah 6 bulan hingga bayi lepas dari asupan ASI, berat badan ibu akan tetap turun meski tidak sebesar saat pertama menyusui.

Untuk mendukung diet ibu menyusui juga perlu melakukan aktivitas harian yang cukup untuk meningkatkan kesehatan dan menjaga daya tahan tubuhnya. 

Termasuk melakukan senam maupun olah raga ringan. Gagalnya penurunan berat badan selama menyusui umumnya justru disebabkan kurangnya aktivitas ibu.

Ibu menyusui harus minum air yang cukup, setidaknya 6 – 8 gelas per hari, karena biasanya cepat haus akibat asupan ASI untuk bayinya. 

Begitu juga minum susu sapi maupun susu kedelai alami lebih dianjurkan daripada minum susu kaleng yang mengandung banyak bahan kimia yang tidak menguntungkan buat anak. Sedangkan minum teh ataupun kopi sebaiknya dihindari karena kurang baik untuk bayi. 

Posting Komentar untuk " Informasi tentang Diet Ibu Menyusui"