Apakah itu Diare? Waspadai Diare Akut Pada Anak
Diare Adalah Penyakit yang Memerlukan Perhatian Serius. Penyakit diare bisa menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain karena faktor makanan, faktor kebersihan lingkungan juga sangat berpotensi menyebarnya penyakit diare.
Diare adalah pengeluaran kotoran yang encer dan lebih sering dari biasanya. Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan nyeri kejang pada perut bagian bawah. Meskipun penyakit diare tidak membutuhkan perawatan khusus, akan tetapi tetap harus mendapat perhatian serius.
Seperti, harus banyak minum atau memberi obat untuk menghentikan buang air besar secara terus-menerus. Sebab, diare dapat menimbulkan gejala dehidrasi (kekurangan cairan tubuh). Keadaan dehidrasi dapat menimbulkan gejala fisik seperti bibir terasa kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan syok.
Adapun penyebab diare diantaranya karena adanya infeksi virus, bakteri, atau parasit. Selain itu, diare juga dapat disebabkan oleh alergi makanan atau obat tertentu, jajanan/ makanan yang tidak sehat, kesalahan minum obat.
Beberapa gejala penyakit diare dapat langsung dikenali atau dirasakan oleh penderita. Di antara gejala tersebut adalah:
- Sakit perut atau mengalami kejang perut
- Badan terasa agak demam, nyeri otot, dan sakit kepala
- Tinja menjadi encer
- Frekuensi buang air besar menjadi lebih sering dari biasanya (4 kali atau lebih dalam sehari)
- Diare yang disebabkan oleh virus dapat menimbulkan mual dan muntah-muntah
- Mengalami dehidrasi (kekurangan cairan tubuh)
Salah satu gejala lainnya dari penyakit diare adalah gastroenteritis. Gastroenteritis adalah peradangan pada saluran pencernaan yang diakibatkan oleh infeksi atau keracunan makanan.
Berikut beberapa tips untuk mengatasi gastroenteritis, antara lain:
- Jangan makan makanan padat selama gejala terjadi.
- Minumlah sedikitnya setengah liter lebih dari biasanya, cairan yang jernih dan tidak manis (bukan susu).
- Jika muntah, minumlah sedikit-sedikit, tapi sering.
- Jika diarenya sangat encer, minumlah larutan 1 sendok teh garam dalam 1 liter air. Atau gunakan oralit siap pakai dari apotek.
- Jangan minum aspirin atau obat pengurang nyeri lainnya.
Adapun diare yang disertai dengan keluarnya darah bersama tinja dimungkinkan karena ada peradangan atau infeksi di sekitar usus (Ulcerative Colitis). Jika terbukti mengidap Ulcerative colitis, penderita harus menjalani diet ringan dan mendapat obat anti peradangan.
Apabila belum membaik dalam waktu 48 jam atau jika timbul darah pada kotoran, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih intensif.
Faktor makanan dan lingkungan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Agar kita bisa terhindar dari penyakit diare. Sebab, makan makanan yang mengandung bakteri atau virus serta lingkungan yang tidak sehat dapat menjadikan diare sebagai wabah yang mengancam keselamatan jiwa.
Waspada Diare Akut pada Anak
Penyakit diare sebenarnya bukan penyakit yang beresiko. Namun, bila diare itu terjadi secara terus-terusan dibarengi tanda-tanda lain, tentu saja tetap harus siaga. Apa lagi bila terjadi pada anak-anak yang alat pencernaannya masih rawan, hal itu bisa mengakibatkan diare akut pada anak.
Diare bisa disimpulkan keluarnya kotoran encer yang sering. Pada bayi, kondisi itu perlu mendapatkan perhatian serius. Dan pada anak-anak, biasanya hal tersebut tidak terlampau mengusik kesehatannya bila dia memperoleh cukup cairan sepanjang diare berjalan.
Pemicu diare secara umum adalah infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis). Umumnya beberapa obat tidak banyak membantu hingga perlakuan yang terbaik ialah adalah biarkan badan menangani infeksi tersebut.
Bagaimana Bila Anak Diare?
Untuk menangani diare atau infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis) itu, kita bisa lakukan beberapa hal ini.
Memberikannya banyak minum, 1 - 1,5 ltr satu hari. Memberi larutan gula sebagai langkah yang terbaik. Larutan gula (glukosa) bisa dibikin sendiri dengan menambahkan 3 sdt ke 200 mililiter air masak. Atau mungkin dengan sekantong sachet glukosa dan puyer mineral yang dapat didapat di apotek.
Selainnya larutan glukosa, kita bisa juga memberi sari buah yang tidak memiliki kandungan gula.
Bila sang anak muntah, berikan minum sedikit (30-60 ml) tiap jam.
Tidak boleh dahulu memberikannya susu, yoghurt, atau keju sepanjang 1 minggu.
Bila dia alami sakit di perut, dekapkan bingkisan botol air panas di perutnya untuk menurunkan merasa sakit.
Bila diare pada anak terjadi terus-terusan sepanjang 48 jam, kita harus selekasnya membawa ke dokter.
Apa Saja Pemicu Diare?
Selain infeksi virus pada saluran pencernaan, diare pada anak juga bisa disebabkan karena keadaan psikis anak. Hati terlampau suka atau terlampau kuatir bisa memunculkan diare. Tanda-tanda ini bisa lenyap sendiri tak perlu ada perawatan khusus.
Diare bisa karena juga oleh alergi. Walau alergi kerap dihubungkan dengan penyakit asma, eksim, dan demam-bersin, tetapi pada beberapa kasus, diare bisa diakibatkan karena alergi makanan tertentu. Sang anak condong alergi bila salah seorang atau ke-2 orangtuanya penderita alergi.
Susu formula kerap jadi pemicu alergi pada anak yang selanjutnya memunculkan diare. Makanan yang lain bisa memunculkan alergi ialah ikan, telur, dan beberapa bahan bahan pewarna dan pengawet.
Langkah pengendalian terbaik dari alergi makanan pada anak ialah menghindari makanan pemicu alergi untuk dimakan anak. Jika sang anak tidak pas dengan susu formula tertentu, kita bisa menukarnya sama yang lebih tepat. Tetapi, sedikit susah ditangani bila anak alergi pada berbagai tipe makanan.
Penangkalan Penyebaran Infeksi
Bila ada bagian keluarga yang diserang infeksi virus pada saluran pencernaan (gastroenteritis), cegahlah penyebaran dengan beberapa langkah ini.
Bersihkan sampai bersih tangan setiap usai dari jamban dan saat sebelum mempersiapkan makanan.
Pisah baju handuk, lap, dan sapu tangan dari pihak lain.
Posting Komentar untuk "Apakah itu Diare? Waspadai Diare Akut Pada Anak"