7 Obat Alami untuk Mengobati Asam Urat

Asam urat atau gout ialah penyakit yang telah ada dari jaman jaman dulu. Bangsa Mesir seputar 5000 tahun kemarin dan Bangsa Yunani beberapa puluh era selanjutnya telah mengatakan. Al-Razi atau Rhazes, salah satunya dokter muslim ternama di era tengah, merekomendasikan beberapa macam therapy untuk menyembuhkan asam urat.

Asam urat dikenali sebagai "penyakit beberapa raja" karena banyak dialami oleh beberapa orang kaya dan bangsawan yang menyukai makan yang enak-enak tetapi kurang melakukan aktivitas fisik. 

Beberapa figur populer dalam riwayat dijumpai menanggung derita penyakit asam urat, salah satunya: Kubilai Khan, Raja Henry VIII, Nostrodamus, Isaac Newton, Thomas Jefferson, dan Raja Charles V yang pimpin imperium Inggris di pucuk kemasyhurannya. 

Jika kita perhatikan dari lakon ketoprak dan narasi rakyat, Menak Jinggo- si raja Blambangan (Banyuwangi) yang melawan dari Majapahit-tampaknya menanggung derita asam urat. Hal tersebut kelihatan dari jalannya yang terpincang-pincang dan biasanya ia menyalahkan kakinya.

Karena riwayat penyakit asam urat yang panjang itu, beberapa obat tradisionil alami sudah lama dipakai manusia untuk menanganinya. 

Berikut 7 Obat Alami untuk Mengobati Asam Urat , antara lain:

1. Sidaguri (sida rhombifolia)

Sidaguri ialah tanaman liar yang banyak tumbuh di pinggir jalan, halaman berumput, hutan, sawah, dan beberapa tempat dengan cahaya matahari langsung atau sedikit terlindungi. 

Sidaguri memiliki kandungan alkaloid ephedrine, khususnya pada bijinya, yang mempunyai dampak mendinginkan tubuh (anti demam), memperlancar pencernaan, menyusutkan jaringan (astringent), menggairahkan produksi air seni (diuretik) dan memperkuat stamina. Kecuali efisien untuk asam urat, sidaguri berguna juga menangani irituria, cystitis, kekurangan seksual dan kualitas sperma jelek.

2. Legundi (vitex negundo)

Bunga dan daun Legundi adalah herbal yang paling efisien mengatur merasa sakit dan inflamasi karena artritis dan sciatica. Pohon legundi ialah semak merayap dengan judul tidak teratur, wewangiantik, dan tinggi 1-4 m. 

Pohon ini bisa ditemui sebagai tanaman liar di wilayah rimba jati, rimba sekunder, di pinggir jalan dan pematang sawah dan berbunga di bulan Januari - Desember.

3. Habbatussauda (nigella sativa)

Habbatussauda atau jintan hitam sudah dipakai lebih dari 2000 tahun oleh orang Yunani dan Timur tengah untuk bermacam penyembuhan. Dampaknya yang anti radang benar-benar pas untuk menurunkan infeksi karena asam urat. Disamping itu, jintan hitam bermanfaat menurunkan asma, flu dan alergi, kurangi penekanan darah tinggi, menahan batu empedu, menahan kanker, dan banyak yang lain.

4. Salai guggul (boswellia serrata)

Tanaman ini lebih banyak tumbuh di India dan Asia Selatan. Resin yang diambil dari pohon tanaman ini dimurnikan dan dipakai untuk menangani merasa sakit dan infeksi asam urat. 

Asam boswelik yang ada didalamnya dikenali dapat kurangi cholesterol dan membuat perlindungan hati pada bakteri endotoksin. Sisi non-asam dari konsentrat pohon salai guggul bisa turunkan penekanan darah dan memiliki sifat menentramkan.

5. Jahe Merah (zingiber officinale)

Jahe merah ialah herbal anti infeksi. Disamping itu, jahe merah tingkatkan selera makan dan membuat lancar mekanisme pencernaan dan pernapasan. Jahe merah menolong kurangi infeksi di persendian dan buang timbunan asam urat dengan membuat lancar perputaran darah.

6. Brotowali (tinospora cordifolia

Brotowali dipandang sebagai salah satunya herbal khusus peningkat mekanisme imun badan (immuno-modulator). 

Karena karakternya itu, brotowali membuat badan lebih sehat pada penyakit serta lebih tahan lama muda. Kecuali memudahkan asam urat, brotowali berguna juga menangani diabetes, hipertensi, cholesterol tinggi dan sehatkan organ-organ penting badan.

7. Teh Hijau

Teh hijau memiliki kandungan banyak polifenol yang bekerja sebagai anti-oksidan pencegah gempuran asam urat. Disamping itu, teh hijau memiliki kandungan vitamin C dan vitamin E yang berguna untuk pasien asam urat. 

Penelitian oleh kampus Michigan memperlihatkan jika teh hijau memiliki kandungan senyawa yang disebutkan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang menahan produksi molekul pemicu inflamasi dan kerusakan persendian pada pasien asam urat.

Berbagi :