Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Madu Asli dan Tips untuk Membedakannya dengan yang Palsu

Madu Asli

Siapa, sih, yang tidak mengenal madu? Khasiatnya yang luar biasa besar di akui dunia medis sebagai pengobatan alternatif sekaligus juga merupakan salah satu nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh. 

Begitu banyaknya manfaat yang dikandung makanan yang tidak pernah basi ini, sehingga banyak orang yang berusaha mengimitasikan madu asli dengan membuat madu buatan.

Tentu saja, dari segi khasiat maupun kandungan nutrisinya jauh dibandingkan dengan yang asli. Namun, jika melihat penampilan luarnya saja, banyak orang terkecoh dalam membedakannya, karena kemiripan warna dan tekstur yang nyaris sama. 

Nah, bagaimanakah kita bisa membedakan madu asli dan madu tiruan? Namun, sebelumnya ada baiknya kita mengetahui sedikit latar belakang tentang madu.

Madu dan Komposisinya

Madu adalah cairan yang menyerupai sirup dan rasanya manis seperti gula yang dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya dari nektar bunga. Lebah mengolah nektar bunga yang mereka peroleh menjadi halus, kemudian mereka simpan dalam sarang lebah mereka sebagai cadangan makanan. 

Kebanyakan mikroorganisme tidak mampu berkembang di dalam madu karena rendahnya kandungan air yang hanya 0.6.

Disebabkan karena rendahnya kandungan airnya, madu merupakan makanan yang tidak pernah basi. Rasa manis yang dihasilkan madu disebabkan oleh kandungan monosakarida fruktosa dan glukosa, dimana rasa manisnya hampir menyerupai sukrosa. 

Namun karena rasanya yang khas, banyak orang lebih memilih madu daripada jenis pemanis lainnya, seperti gula.

Komposisi madu tergantung pada jenis bunga yang dihisap oleh lebah itu sendiri, namun secara umum madu mengandung:

  • Fruktosa: 38.2%
  • Glukosa: 31.3%
  • Maltosa: 7.1%
  • Sukrosa: 1.3%
  • Air: 17.2%
  • Gula paling tinggi: 1.5%
  • Abu (analisis kimia):0.2%
  • Lain-lain: 3.2%

Kekentalan madu adalah sekitar 1,36 kilogram per liter. Atau sama dengan 36% lebih kental daripada air.

Madu dan Sejarahnya

Madu merupakan produk berharga hasil olahan lebah yang berasal dari sari bunga, yang merupakan bahan pemanis utama di zaman kuno, jauh sebelum gula tebu dikenal. Pada zaman dahulu, madu sempat dianggap sebagai zat ajaib dan barang siapa yang meminumnya, akan memperoleh hidup abadi layaknya para dewa.

Dionysus, dewa anggur dalam mitologi Yunani kuno dikisahkan menemukan sungai di Gunung Parnassus dialiri oleh madu. Dan bangsa Romawi kuno memakan madu sebagai bagian dari perayaan Tahun Baru mereka.

Al-Qur'an juga khusus menyebutkan madu dalam salah satu suratnya yaitu Surah An Nahl ayat 68-69 tertulis:

"Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan. Kemudian dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir."

Sejarah asli tentang madu tertua tercatat di sebuah gambar berusia 70 ribu tahun sebelum masehi dari Afrika. Pada lukisan sederhana tersebut tergores histori orang-orang berusaha mengumpulkan madu dari celah-celah batu dan pohon. 

Di atas kepala mereka berkerumun lebah terbang mengitari. Ini menandakan bahwa orang-orang telah mengetahui manfaat madu asli jauh sebelum sejarah peradaban modern.

Industri madu pertama kali dimulai oleh penduduk asli Mesir. Mereka menciptakan sebuah silinder berbahan kayu lalu digantungkan di pohon-pohon untuk beternak lebah madu. Bangsa Mesir Kuno mengkonsumsi madu secara aktif dan menghargai mahal madu asli tersebut.

Evolusi produksi madu berkembang terus. Beragam literatur sejarah mencantumkan keterangan bahwa madu diperlakukan secara khusus untuk berbagai keperluan. Selain untuk diminum, dan campuran minuman atau makanan, madu asli digunakan pula dalam dunia terapi pengobatan luka. 

Seperti aktivitas medis salah satu bangsa di Benua Afrika 17 abad pra-masehi. Dari Smyth Papirus sejarah asli mengenai madu ini diketahui hingga kini.

Madu dan Manfaatnya

madu asli

Madu dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kecil sampai lanjut usia. Namun, sebagai pengobatan alternatif, hanya madu asli yang dapat dirasakan khasiatnya. Di bawah ini adalah contoh-contoh metode penyembuhan yang menggunakan madu

1. Kerontokan rambut

Untuk mengatasi kerontokan rambut gunakan satu sendok madu, minyak zaitun panas, dan 1 sendok teh bubuk kayu manis sebelum mandi. Oleskan di kepala dan diamkan selama kira-kira 15 menit.

2. Infeksi kandung kemih

Campurkan 2 sendok makan bubuk kayu manis dan 1 sendok teh madu ke dalam segelas air suam-suam kuku, kemudian diminum.

3. Sakit gigi

Buat campuran 1 sendok teh bubuk kayu manis dan 5 sendok teh madu.

4. Kolesterol

Kadar kolesterol darah dapat diturunkan dengan 2 sendok makan madu dan 3 sendok teh bubuk kayu manis yang dicampur dalam segelas air teh.

5. Pilek

Pilek ringan dan berat dapat disembuhkan dengan 1 sendok makan madu suam-suam kuku dan ¼ sendok teh bubuk kayu manis setiap hari selama 3 hari.

6. Kembung

Penelitian yang dilakukan di India dan Jepang menyatakan bahwa madu yang diminum bersama kayu manis dapat mengurangi gas dalam perut.

7. Bau napas

Satu sendok teh madu dan bubuk kayu manis yang dicampur dalam air panas dapat membuat nafas tetap segar sehari penuh.

8. Sakit kepala sinus

Minum campuran madu dan juice jeruk dapat menyembuhkan sakit kepala karena sinus.

Dan, masih banyak lagi manfaat madu lainnya dalam dunia pengobatan alternatif. Namun, semua metode pengobatan ini akan percuma bila madu yang digunakan bukan madu asli. Dengan banyaknya madu tiruan yang beredar di pasaran, bagaimanakah kita membedakannya? Simaklah tips-tipsnya.

Membedakan Madu Asli dengan Madu Tiruan

Madu Asli dan Tips untuk Membedakannya dengan yang Palsu
credit:okezone.com

Madu palsu atau tiruan adalah larutan yang dibuat menyerupai madu. Umumnya mempunyai warna sama dengan madu asli. Karena itu, bagi orang awam sulit untuk membedakan antara asli dan tiruan. Beberapa tips dibawah ini bisa membedakan Madu asli dan madu tiruan:

Dengan memasukkannya ke freezer, madu asli tidak akan membeku sedangkan madu palsu membeku.

Dengan diteteskan ke kertas, madu palsu akan membasahi kertas, sedang madu asli tidak, karena kandungan air di madu asli sangat sedikit.

Meneteskan madu di atas air yang ditaruh di atas piring beling putih. Ketika piring digoyang ke kiri dan ke kanan, maka sebelum madu itu bercampur akan membentuk segi enam. Semakin lama bentuk segi enam itu bertahan, berarti semakin baik nutrisi yang terkandung dalam madu tersebut, sehingga itu berarti madu asli.

Madu asli jika dituangkan ke dalam air hangat tidak akan pecah atau air akan tetap jernih sebelum diaduk, sedangkan madu tiruan akan lebih cepat membuat keruh.

Masih banyak lagi cara lain yang dianjurkan untuk membedakan antara yang asli dan tidak. Semua kembali ke ketelitian kita sendiri dalam memilih, karena kita sendirilah yang akan merasakan khasiatnya.

Posting Komentar untuk " Madu Asli dan Tips untuk Membedakannya dengan yang Palsu"